SMPN 3 X Koto Jadi Tuan Rumah Penyuluhan Konservasi Kelinci Belang Sumatera

Nagari Singgalang, 19 Juli 2025 — SMPN 3 X Koto menjadi pusat kegiatan edukatif bertema konservasi satwa langka dalam rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang diadakan oleh Departemen Biologi Universitas Negeri Padang (UNP). Mengangkat tema “Keanekaragaman Hayati di Nagari Singgalang”, kegiatan ini sekaligus mendukung pengamatan langsung terhadap fauna endemik dan dilindungi di kawasan Cagar Alam Lembah Anai.

Fokus utama penyuluhan kali ini adalah kelinci belang sumatera (Nesolagus netscheri), satwa langka yang hanya ditemukan di hutan pegunungan Sumatera dan menjadi simbol penting dalam upaya konservasi biodiversitas Indonesia.

Penyuluhan berlangsung di dua ruangan kelas SMPN 3 X Koto dan disampaikan langsung oleh Bapak Sandi Fransisco Utama, M.Sc, dosen pembimbing KKN tematik, bersama dua mahasiswa senior dari Departemen Biologi UNP. Sesi ini membahas secara interaktif pentingnya perlindungan fauna endemik serta tantangan konservasi yang dihadapi di alam liar.

Antusiasme para siswa terlihat jelas ketika mereka dilibatkan dalam kegiatan kreasi tanah liat, membentuk maskot kelinci belang sumatera, serta membuat gantungan kunci dari resin dan bahan alam—sebuah kegiatan yang menggabungkan edukasi, keterampilan, dan kepedulian lingkungan.

Tak hanya di dalam kelas, halaman sekolah juga menjadi ruang edukasi terbuka lewat pameran literasi yang menampilkan informasi mendalam tentang subspesies harimau dunia dan orangutan, hasil kolaborasi dengan Lembaga Konservasi SINTAS dan COP (Centre for Orangutan Protection). Poster-poster informatif dan penjelasan dari relawan memberikan wawasan luas kepada siswa dan guru yang hadir.

Fauzi Abduh, M.Pd.E, Kepala SMPN 3 X Koto, mengungkapkan rasa bangganya terhadap keterlibatan sekolah dalam kegiatan ini. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena membawa pembelajaran nyata langsung ke lingkungan sekolah. Ini sangat berkesan bagi anak-anak,” ujarnya.

Sementara itu, Afif Alfarisi, S.Pd.Gr, guru IPA di sekolah tersebut, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan pembelajaran. “Penyuluhan ini memperkaya materi IPA tentang Keanekaragaman Hayati dan memberi semangat baru bagi siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” katanya.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pendidikan tinggi dan sekolah menengah dalam membangun kesadaran ekologis sejak dini. Dengan melibatkan generasi muda secara aktif, diharapkan upaya pelestarian satwa langka seperti kelinci belang sumatera dapat terus berkelanjutan.

Cooming soon

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman

Cooming soon

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman